JAKARTA, KOMPAS.com - Gunung api Sirung di Pulau
Pantar, Kecamatan Pantar, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur
meletus pada Sabtu, (12/5) Mei pukul 11.30 WITA. Ketinggian abu vulkanik
mencapai 2.000 meter dari puncak, terbawa angin ke arah barat.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM
Surono mengatakan, jarak terdekat permukiman penduduk sekitar 7
kilometer dari titik letusan, sehingga aman.
Gunung api Silur merupakan salah satu pulau gunung api di NTT. Namun,
abu letusan bisa membahayakan penerbangan. "Informasi ketinggian abu
vulkanik sudah dikirim ke BMKG untuk peringatan dini keselamatan
penerbangan," kata Surono.
Surono mengatakan, sebelum meletus, PVMBG sudah menyatakan status Siaga
Sirung sejak pukul 9.00 WITA pada hari yang sama. Direkomendasikan warga
tidak mendekat dalam radius 1,5 kilometer dari kawah aktif.
sumber:http://regional.kompas.com/read/2012/05/12/1409152/Gunung.Api.Sirung.di.NTT.Meletus
Gunungapi Sirung
Keterangan Umum
Lokasi
a. Geografi:08�30'36" Lintang Selatan dan 124�08'54"
Bujur Timur
b. Administratif:Kec. Pantar Barat, Kab. Kalabahi, Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Ketinggian:862 m dml 632 m dari desa Kakamauta (diatas desa terdekat)
#Pos Pengamatan:
a. Kampung : Desa Tude
b. Posisi Geografi : 08�26'48� Lintang Selatan, 124�03'26� Bujur Timur, elevasi 65 m di atas permukaan laut.
Tipe Gunungapi:
Strato dengan kaldera berdanau
G. Sirung merupakan satu-satunya gunungapi aktif yang terletak di bagian
barat P. Pantar. Pusat kegiatan vulkanik gunung ini terletak di dalam
Kaldera Sirung yang dikelilingi oleh bekas kerucut-kerucut gunungapi
seperti G. Sirung (862 m), G. Topaki (1318), (G. Anunggolak (794 m), G.
Sombutang (748 m), dan G. Tomayang (742 m). Fenomena kegiatan
vulkaniknya berupa tembusan uap solfatara yang mempunyai tekanan cukup
kuat dan air danau kawah yang sangat asam (pH=1,5).
Secara umum jalur masuk menuju Gunungapi Sirung dapat dilakukan dari kota besar terdekat seperti Maumere sebagai berikut
Kota Maumere (Pulau Flores)-Larantuka (Pulau Flores) : angkutan darat (4 jam).
Larantuka-Lewoleba (Pulau Lomblen atau Pulau Lembata): kapal kayu bermotor (4 jam).
Lewoleba-Baranusa (Pulau Pantar) : kapal ferry (17 jam).
Baranusa-Desa Tude (Pos PGA Sirung)-Desa Kakamauta : angkutan darat (2 jam).
Desa Kakamauta-tepi Kaldera Sirung : jalan kaki (0,5 jam)
Inventarisasi Sumberdaya Gunungapi
Sumberdaya Gunungapi Sirung sampai saat ini belum terinventarisasi,
karena sampai saat ini pemetaan geologi di gunungapi ini belum
dilakukan. Dari kenampakan di lapangan banyak dijumpai sumber mata air
di utara G. Sirung dekat dengan Pelabuhan Baranusa. Sumber mata air
panas ini merupakan manifestasi adanya sumber panas bumi.
Wisata
Kawah Sirung yang sangat indah dapat dipromosikan sebagai daerah tujuan
wisata. Hanya saja perlu pengembangan lebih lanjut, terutama sarana
jalan perlu diperbaiki.
Sumber: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Departemen Energi dan sumber Daya Mineral
Tidak ada komentar:
Posting Komentar